Bentuk dan Strategi Pembinaan Warga Jemaat Dewasa

Authors

  • Magdha Riadha Sitanggang Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup, Karanganyar
  • Dina Kristiani Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Keywords:

form and strategy, development, adult congregation, bentuk dan strategi, pembinaan, jemaat dewasa

Abstract

The church has its duty and calling in carrying out the development of congregation members; in this case, it is more focused on adult members. The goal is for all adult congregation members to take part in building the body of Christ. Through coaching, it is hoped that the mature congregation will know and grow in the knowledge of Christ. In coaching, there are often obstacles, but that is not an excuse for the church or church advisors not to carry out coaching. Therefore, the purpose of this writing is to provide an understanding that a mentor is a person who truly believes (has been born again) so that, as a mentor, he has the burden to carry out his calling in fulfilling the Great Commission. Using a descriptive qualitative method, it can be concluded that, for this reason, church coaches are expected to know the forms and strategies for carrying out coaching. The goal is to make coaching more creative and effective to achieve the coaching goals. In addition, if the coach can use the coaching strategy properly and is carried out responsibly, many adult congregation members will certainly be interested in participating in each coaching program.

 

Abstrak

Gereja memiliki tugas dan panggilannya dalam melaksanakan pembinaan warga jemaat, dalam hal ini lebih difokuskan pada warga jemaat usia dewasa. Tujuannya adalah agar semua warga jemaat dewasa mengambil bagian dalam pembangunan tubuh Kristus. Melalui pembinaan diharapkan jemaat dewasa lebih mengenal dan bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Dalam pembinaan sering ditemui kendala-kendala, tetapi itu bukanlah menjadi alasan untuk gereja atau pembina gereja tidak melaksanakan pembinaan. Oelh karena itu tujuan dari penulisan ini dapat memberikan pemahan bahwa seorang pembina adalah orang yang sungguh-sungguh beriman (sudah lahir baru), sehingga sebagai pembina ia memiliki beban untuk melakukan panggilannya dalam menggenapkan Amanat Agung. Mengunakan metode kualitatif deskritif dapat disimpulkan bahwa, untuk itu pembina gereja diharapkan mengetahui bentuk dan strategi dalam melaksanakan pembinaan. Tujuannya, agar pembinaan lebih kreatif dan efektif, sehingga tujuan dari pembinaan dapat tercapai. Selain itu jika pembina dapat menggunakan strategi pembinaan dengan baik dan dilakukan secara bertanggung jawab maka dipastikan banyak warga jemaat dewasa yang tertarik untuk mengikuti setiap program pembinaan.

 

 

References

Arifianto, Yonatan Alex, Hardi Budiyana, and Paulus Purwoto. “Model Dan Strategi Pembelajaran Yesus Berdasarkan Injil Sinoptik Dan Implementasinya Bagi Guru Pendidikan Agama Kristen.” Harati: Jurnal Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2021): 1–17.

C. Ferris Jordan dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman WargaJemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Elizabeth Harlock dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Feris Jordan dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Ganggel K.O. 1996. Membina Pemimpin Pendidikan Kristen. Malang: Gandum Mas. Gangel & Wilhoit dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Gilbert A. Peterson dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: PedomanWarga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Groome Thomas. 1980. Christian Religious Education: Sharing Our Story and Vision.

Hasugian. J.W. 2019. Kurikulum dan Pembelajaran Warga Jemaat Dewasa di Gereja. Jurnal:Teologi dan Pendidikan Agama Kristen.

Iwan, H. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, Dan Mixed Methode. Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan

Jack Seymor dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Jerry Stubblefield dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Maria Harris dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Marbun, Purim. 2015. Pembinaan Jemaat. Yogyakarta: ANDI. Marbun, Purim. 2020. Strategi dan Model Pembinaan Rohani untuk Pendewasan Iman Jemaat, Jurnal: Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol. 2, No.2.

Paul Bergevin dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Paulus Kristanto. 2006. Prinsip Dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Jogjakarta: Andi Offset.

Selan R.F. 2000. Pedoman Warga Jemaat. Bandung: Kalam Hidup.

Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Suhadi, Suhadi, and Yonatan Alex Arifianto. “Pemimpin Kristen Sebagai Agen Perubahan Di Era Milenial.” EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership 1, no. 2 (2020): 129–147.

Tri Subekti. 2019. Pemuridan Misioner Dalam Menyiapkan Perluasan Gereja Lokal, EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani.

Warren N. Wilbert dalam Sidjabat, B.S. 2014. Pendewasaan Manusia Dewasa: Pedoman Warga Jemaat Dewasa dan Lanjut Usia. Bandung: Kalam Hidup.

Yoseph P. Bising. 2018. Apakah Kelompok Sel Itu?, Jurnal Kurios Vol. 1 (1).

Downloads

Published

2022-05-31

How to Cite

Sitanggang, M. R., & Kristiani, D. (2022). Bentuk dan Strategi Pembinaan Warga Jemaat Dewasa. ICHTUS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 3(1), 1–10. Retrieved from https://ojs.sttborneo.ac.id/index.php/ichtus/article/view/10

Issue

Section

Articles