Makna Istilah Sebutan Untuk Tuhan “YHWH“ Sesembahan Umat Beriman di Kitab Perjanjian Lama

Authors

  • Andreas Danang Rusmiyanto Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia

Keywords:

God's Name, YHWH, Sacred, Old Testament, ten commandments, Nama Allah, YHWH, Sakral, Perjanjian Lama, sepuluh hukum

Abstract

The name of Allah is an issue that often intersects with dogma. In the religion understood or known as YHWH, Addonay is translated as god. For that name is very sacred to all who are called. But God wanted his creation to know him so he introduced his name to his people in various ways, mentioning the essence of the name. The purpose of this scientific work is to describe one of the names of God, especially the book of Exodus 6:2 and the use of the expression in several books of the Old Testament. The research methodology of this scientific article uses qualitative methods by analyzing the meanings of terms and words. Given the majesty of Allah's name, any use of Allah's name that insults Him and His attributes is an attack on Allah's name. The third commandment of the Ten Commandments forbids taking God's name in vain as it shows a lack of respect for God Himself. According to God in His statement, anyone who abuses God's name is "guilty" (Exodus 20:7). In the Old Testament, God's name was dishonored when someone failed to fulfill a promise or oath made in His name (Leviticus 19:12). A person who uses Allah's name to confirm his oath, but does not fulfill his promise, is showing disrespect to Allah and is not afraid of His retribution. Basically the same as denying the existence of God. The name of God represents His glory, His majesty and His divinity. We must honor and worship his name just as we honor and worship God himself. Otherwise, we will use his name in vain.

 

Abstrak

Nama Allah menjadi isu yang sering bersinggungan dengan dogma. Di dalam Kekristenan yang dipahami atau dikenal sebagai YHWH, diterjemahkan Addonay seperti dewa. Untuk nama itu sangat sakral bagi semua yang dipanggilnya. Tetapi Tuhan ingin ciptaannya mengenalnya sehingga dia memperkenalkan namanya kepada umatnya dengan berbagai cara, menyebutkan esensi dari nama itu. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan salah satunya nama Tuhan, khususnya kitab Keluaran 6:2 dan penggunaan ekspresi dalam beberapa buku Perjanjian Lama. Metodologi penelitian artikel ilmiah ini menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis makna istilah dan kata. Mengingat keagungan nama Allah, setiap penggunaan nama Allah yang menghina Dia dan sifat-sifat-Nya adalah penyalahgunaan nama Allah. Perintah ketiga dari Sepuluh Hukum melarang penyebutan nama Tuhan dengan sembarangan karena menunjukkan kurangnya rasa hormat kepada Tuhan itu sendiri. Menurut Tuhan dalam pernyataannya, siapapun yang menyalahgunakan nama Tuhan adalah "bersalah" (Keluaran 20:7). Dalam Kitab Perjanjian Lama, nama Tuhan dicemarkan ketika seseorang gagal memenuhi janji atau sumpah yang dibuat atas nama-Nya (Imamat 19:12). Seseorang yang menggunakan nama Allah untuk menegaskan sumpahnya, tetapi tidak memenuhi janjinya, menunjukkan sikap tidak hormat kepada Allah dan tidak takut akan pembalasan-Nya. Pada dasarnya sama saja dengan mengingkari keberadaan Tuhan. Nama Tuhan mewakili kemuliaan-Nya, keagungan-Nya dan keilahian-Nya. Kita harus menghormati dan menyembah nama-Nya sama seperti kita menghormati dan menyembah Allah sendiri. Jika tidak, kita akan menggunakan namanya dengan sia-sia.

 

References

Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, 1974

Barker, K.L & Kohlenberger, J. ZONDERVAN NIV BIBLE COMMENTARY, Zondervan

Publishing House Grand Rapids, Michigan, A Division of HarperCollins Publishers.

Baker, J.D “The Purpose, Process, and Methods of Writing a Literature Review,” AORN Journal

, no. 3 (2016): 265–269

Berkhof, Louis. Teologi Sistematika doktrin Allah, LRII,2004, 71

Douglas J.D, THE NEW INTERNATIONAL DICTIONARY OF THE CHRISTIAN CHURCH,

Zondervan Publishing House, Grand Rapids, Michigan, A Division of HarperCollins

Publishers,1997

Douglas J. D, Revising , THE NEW INTERNATIONAL DICTIONARY OF THE BIBLE.

Eugene, C.E. ASBURY BIBLE COMMENTARY, Zondervan Publishing House, Grand Rapids,

Michigan, A Division of HarperCollins Publishers.

Munthe,E., Sumakul, MK. Nicolien M. “Penggunaan kata Allah dan Yahweh dalam Kekristenan:

Mengkritisi Teologi Yahweisme”, Sotiria: Jurnal Teologi dan Pelayananan Kristiani, 2020,119-121.

Munthe, E. Implikasi Penggunaan “El” dan “YHWH” dalam Kekristenan Masa Kini, Kurios:

Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 2019,55.

Rennie, D.L. “Qualitative Research as Methodical Hermeneutics,” Psychological Methods 17, no.

(2012): 385–398.

Wauran, Q.C. “Kajian Biblika Kecemburuan Allah Terhadap Penyembahan Berhala Berdasarkan

Keluaran 20:4-6,” Jaffray 13, no. 2 (2015): 36.

Zaluchu, S.E. “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama,”

Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 1 (2020): 28–38.

Zondervan Publishing House Grand Rapids, Michigan, A Division of HarperCollins Publishers.

https://www.gotquestions.org/Indonesia/nama-Tuhan-sembarangan.html

Downloads

Published

2023-03-15

How to Cite

Rusmiyanto, A. D. (2023). Makna Istilah Sebutan Untuk Tuhan “YHWH“ Sesembahan Umat Beriman di Kitab Perjanjian Lama. ICHTUS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 3(1), 44–51. Retrieved from https://ojs.sttborneo.ac.id/index.php/ichtus/article/view/14

Issue

Section

Articles